Malam ini gue mencoba keluar dari ritual memakan bubur.
Karna belakangan ini bubur adalah makanan pokok gue untuk bertahan hidup. Dikarnakan tenggorokan gue tidak mau berkompromi untuk makanan yang keras-keras dan pedes-pedes.
Minum air putih aja gue udah mau jerit kesakitan -____-
Akhirnya nyokap gue kemarin-kemarin berinisiatif menyuruh embak gue untuk membuatkan bubur. Dan karna sudah dibuatkan, gue mau tidak mau harus memakannya....
Tapi apa yang terjadi?
Gue pas makan kaga sakit!
Ajaib!
Gue merasa jangan-jangan embak gue memberi jampi-jampi agar tidak sakit.
Bubur aja gue kunyah.
Tapi tiap waktu makan, gue makan bubur terus ya gimana ga enek dan mau muntah! Dan gue merasa bosen banget pas makan bubur.
Akhirnya dengan tekad sekuat baja gue memberanikan makan nasi dengan lauk ayam presto. Dan efeknya sekarang tenggorokan gue mulai minta sajen.
Memang tenggorokan gue benar-benar, bung.
Gue pun sadar untuk kembali memakan buburku tersayang.
Maaf ya bur, tadi saya hiraukan kamu di meja makan. Besok engga lagi kok...