Dead Lamp (Part II)

Wanjing, mati lampu lagi dua hari yang lalu -_-

Seolah-olah mati lampu sudah menjadi tren di kalangan anak-anak Senbin. Hmm itu gardunya yang error atau emang kabelnya yang soak. Yang jelas itu masih menjadi misteri...

Untungnya pas mati lampu yang kedua kalinya itu cuma sebentar. Tapi tetep aja gue kaget.

Kronologinya begini... Pas jam 9 malem lewat, gue sedang membaca ensiklopedia karena gue ingin pintar seperti Einstein. Tapi tiba-tiba saat gue sedang semangat-semangatnya membaca, PATS!! Lampu pun padam. Gue teriak. Gue panik. Untung saja ketika itu pula ada seseorang yang sedang menelpon gue, sehingga gue pun merasa aman.

Bentar-bentar....

Tadi kan gue bilang sedang membaca ensiklopedia, terus gue bilang ditelpon seseorang... Untuk lebih jelasnya, gue sedang membaca ensiklopedia sambil ditelpon orang. Padahal gue bilang sama orang tersebut untuk menelpon nanti setelah gue memahami isi ensiklopedia tersebut, tetapi ketika itu pula, mungkin emang tu orang ga ridho (rhoma) gue putuskan telponnya, sehingga lampu pun mati. Haha ga deng

Yang jelas saat itu juga gue langsung kebawah, mau ngambil lilin buat ngebakar kamar supaya terang. Yaenggalah, gue nyalain lilin dan membawanya ke kamar gue.

Fyi, gue bawa 2 lilin lhoo

Sesampainnya dikamar gue mengecek hape gue... DAMN! Batrenya sekarat lagi?!

Wah gila mamen, gue bakal merana sendirian tanpa komunikasi kembali seperti hari sebelumnya. Mungkin gue sedikit lebih maju, karena gue kembali ke zaman Kenozoikum, tidak seperti hari sebelumnya (Mesozoikum). Yaah itu karena laptop kaka gue masih ada batrenya, sehingga gue masih bisa msn-an walaupun tiada penerangan. Huahaahaha

Tapi oh tapi, kaka gue berubah menjadi jin.

Dia mengkudeta laptopnya sendiri, padahal gue baru saja menemukan kehidupan di kala lampu mati.

Fak.

Akhirnya dengan berat hati gue mengsign out msn gue, dan kembali kepada kegelapan.